makalah ayat makiyah dan madaniyah

SedangkanMadaniyah adalah ayat atau surat yang turun setelah hijrah rasulullah Saw walaupun turunnya di Makkah. Definisi ini menitikberatkan unsur waktu. Berbedadengan Nabi Muhammad SAW. yang diutus kepada seluruh umat manusia tanpa terkecuali. Bahkan, juga kepada Malaikat dan Jin. (Ahmad Ash Shawi, dalam Hasyiyah Ash Shawi Ala Tafsir Al Jalalain).Maka dari itu Allah menurunkan mukjizat yang lebih agung dibandingkan mukjizat rosul sebelum beliau, yaitu berupa kitab Al Qur'an. Hal ini berdasarkan MAKALAHILMU MAKIYAH & MADANIYAH 1. Pengertian Makiyyah dan Madaniyyah. Sedangkan Madaniyyah ialah yang berisi panggilan kepada penduduk Madinah, dengan ayat yang di mulai dengan nida’ ( panggilan ) Ya ayyuhal ladzina aamanuu ( Istilahmakkiyah dan madaniyah dalam Ulumul Qur’an menjadi penting untuk kita pelajari. Karena dengan mengetahui tentang makkiyah dan madaniyah dalam Ulumul Qur’an, maka secara tidak langsung kita dapat memperdalam ilmu tentang Al-Qur’an khusunya pada tahapan-tahapan Al-Qur’an diturunkan. Perhatianterhadap ilmu Al-Qur’an menjadi bagian terpenting para sahabat dibanding berbagai ilmu yang lain. Termasuk di dalamnya membahas tentang nuzulnya suatu ayat, tempat nuzulnya, urutan turunnya di Mekkah atau di Madinah, tentang yang diturunkan di Mekkah tetapi termasuk kelompok Madaniyah atau ayat yang diturunkan di Madinah tetapi masuk dalam Jecontacte Com Site De Rencontre 100 Gratuit. Pembaca yang semoga dirahmati Allah Ta’ala, sering kita mendengar istilah surat Makkiyah dan Madaniyah dalam al-Quran, sudahkah anda mengetahui perbedaan keduanya? Sederhananya, kedua jenis surat tersebut dibedakan berdasarkan waktu turunnya. Untuk lebih lengkapnya, silakan simak pembahasan berikut. Al-Quran Turun Secara Berangsur-angsurUlama Membagi Al-Quran Menjadi Dua Bagian Makkiyah dan MadaniyahBagaimana Membedakan Surat Makkiyah dan Madaniyah?Faedah-faedah dari Mengenal Makkiyah dan Madaniyah Al-Quran Turun Secara Berangsur-angsur Allah Ta’ala menurunkan al-Quran kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Mayoritas suratnya turun di Makkah. Dalil bahwa al-Quran diturunkan secara berangsur-angsur adalah sebagaimana perkataan Allah Ta’ala, وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَى مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا “Dan Al-Quran itu telah Kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.” al-Israa 106 Ulama Membagi Al-Quran Menjadi Dua Bagian Makkiyah dan Madaniyah Para ulama membagi surat-surat di dalam al-Quran menjadi dua bagian Makkiyah yaitu surat yang turun kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam sebelum beliau hijrah ke Madinah. Madaniyah yaitu surat yang turun kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam setelah beliau berhijrah ke Madinah. Atas dasar itu, maka perkataan Allah Ta’ala pada surat al-Maidah ayat 3 merupakan bagian dari surat Madaniyah sekalipun ayat ini turun kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam di Makkah tatkala beliau menunaikan ibadah haji[1] di tempat yang disebut dengan Arafah karena ayat tersebut turun setelah Hijrah Nabi ke Madinah. Ayat tersebut adalah الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا “Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” al-Maidah 3 Tentang ayat di atas, Umar radhiyallahu anhu menjelaskan sebagaimana yang diriwayatkan di dalam hadits sahih, قَدْ عَرَفْنَا ذَلِكَ اليَوْمَ، وَالمَكَانَ الَّذِي نَزَلَتْ فِيهِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ قَائِمٌ بِعَرَفَةَ يَوْمَ جُمُعَةٍ “Sungguh kami telah mengetahui hari yang dimaksud pada ayat tersebut dan tempat diturunkannya ayat tersebut kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Ayat tersebut turun dalam keadaan beliau berdiri di Arafah pada hari Jumat.” Muttafaq alaih[2] Bagaimana Membedakan Surat Makkiyah dan Madaniyah? Pembaca yang dirahmati Allah Ta’ala. Supaya kita dapat membedakan antara surat Makkiyah dari Madaniyah, perlu kita mengetahui metode-metode dan gaya bahasa yang digunakan pada seluruh surat di dalam al-Quran. Adapun dari sisi metode yang digunakan dapat kita ketahui sebagai berikut Mayoritas surat Makkiyah menggunakan gaya bahasa yang kuat. Materi pembicaraan yang digunakan bersifat tegas. Hal ini dikarenakan mayoritas orang yang diajak bicara adalah para penentang yang angkuh. Sehingga, tidak pantas digunakan metode lain kecuali metode ini. Sebagai contohnya, bacalah surat al-Muddatsir dan al-Qamar. Adapun surat-surat Madaniyah mayoritasnya menggunakan gaya bahasa yang lembut dan halus. Hal ini karena kebanyakan orang yang diajak bicara adalah orang-orang yang menerima dan tunduk. Sebagai contohnya, silahkan baca surat al-Maidah. Mayoritas surat Makkiyah pendek ayatnya hal ini untuk menegakkan hujjah. Karena kebanyakan orang yang mendengarnya adalah para penentang dan suka menyelisihi. Maka mereka diajak bicara sesuai dengan keadaan mereka. Sebagai contohnya silahkan baca surat ath-Thur. Dari sisi pembahasan, kita dapat membedakan antara Makkiyah dan Madaniyah dengan mengetahui hal-hal berikut Mayoritas surat Makkiyah mengandung penegasan tentang tauhid, keyakinan yang benar, dan secara khusus yang berkaitan dengan tauhid uluhiyah dan keimanan terhadap hari kebangkitan hari kiamat. Hal ini karena mayoritas orang yang diajak bicara mengingkari hal tersebut. Adapun surat-surat Madaniyah, mayoritasnya mengandung perincian tentang ibadah dan muamalah interaksi sesama makhluk. Hal ini karena kebanyakan orang yang diajak bicara telah terpatri pada jiwa-jiwa mereka tauhid serta keyakinan yang benar. Sehingga mereka membutuhkan perincian terkait ibadah dan muamalah. Pada surat Madaniyah banyak disebutkan pada tentang jihad beserta hukumnya, munafikin serta keadaan mereka. Karena jihad disyariatkan di Madinah, begitupula muncul kemunafikan. Berbeda dengan surat-surat Makkiyah. Faedah-faedah dari Mengenal Makkiyah dan Madaniyah Pembaca yang semoga dijaga oleh Allah Ta’ala. Mengetahui pembahasan terkait Makkiyah dan Madaniyah termasuk satu dari sekian jenis ilmu al-Quran yang amat penting. Ya, karena di dalamnya terkandung beberapa faedah antara lain Tampak nyata bahwa gaya bahasa al-Quran mencapai puncak keagungannya. Hal ini karena al-Quran mengajak bicara kepada setiap kaum sesuai kondisi mereka berupa gaya bahasa yang bersifat tegas maupun lembut dan mudah. Tampak nyata hikmah dari suatu syariat pada puncak tertinggi. Hal ini kerena al-Quran memberlakukan syariat secara bertahap, perlahan-lahan, dimulai dari perkara terpenting. Hal ini dengan mengacu pada kondisi orang-orang yang diajak bicara dan kesiapan mereka untuk menerima dan menerapkan syariat. Mendidik para dai yang berdakwah di jalan Allah serta mengarahkan mereka untuk mengikuti jalan yang ditempuh al-Quran pada metode maupun pembahasan. Metode tersebut diterapkan dengan mengacu kepada orang-orang yang diajak bicara yaitu dengan cara mendahulukan perkara yang terpenting kemudian yang terpenting berikutnya. Sehingga, diupayakan untuk menggunakan gaya bahasa yang bersifat tegas pada tempatnya dan kelembutan pada tempatnya. Membedakan antara ayat yang nasikh yang menghapus dan ayat yang mansukh yang dihapus. Penerapannya adalah jika didapati dua ayat yang satu Makkiyah dan yang kedua Madaniyah kemudian terpenuhi syarat-syarat naskh penghapusan hukum maka ayat Madaniyah menghapus hukum yang ada pada ayat Makkiyah karena ayat Madaniyah yang turun terakhir. Semoga Allah memberikan manfaat dari tulisan ini kepada kita dan kaum muslimin. Amin UKA-ALF [1] Yang disebut di dalam sejarah dengan Haji Perpisahan’. [2] HR. al-Bukhari di di dalam Shahihnya no. 45 dan Muslim di dalam Shahihnya no. 3015 Di dalam Al Qur’an terdapat 114 surah. Surah-surah tersebut terbagi menjadi dua yaitu Makkiyyah dan Madaniyyah. Pembagian ini terkait dengan tempat dan waktu penurunan surah tersebut. Makkiyyah adalah surah yang diturunkan di Makkah al-Mukarramah atau sebelum Nabi Muhammad hijrah dan Madaniyyah adalah surah yang diturunkan di Madinah Al Munawwarah atau sesudah Nabi Muhammad Hijrah. Perbedaan Surah Makkiyah dan Madaniyyah Perbedaan dari segi konteks kalimat Sebagian besar surat Makkiyah mempunyai cara penyampaian yang keras dalam konteks pembicaraan karena ditujukan kepada orang-orang yang mayoritas adalah pembangkang lagi sombong dan hal tersebut sangat pantas bagi mereka. Bacalah surat Al-Muddatstsir dan Al-Qamar. Sedangkan sebagian besar surat Madaniyyah mempunyai penyampaian lembut dalam konteks pembicaraan karena ditujukan kepada orang-orang yang mayoritas menerima dakwah. Bacalah surat Al-Ma’idah! Sebagian besar surat Makkiyah pendek dan di dalamnya banyak terjadi perdebatan antara para Rasul dengan kaumnya, karena kebanyakan ditujukan kepada orang-orang yang memusuhi dan menentang, sehingga konteks kalimat yang digunakan disesuaikan dengan keadaan mereka. Baca surat Ath-Thur! Adapun surat Madaniyyah kebanyakan panjang dan berisi tentang hukum-hukum tanpa ada perdebatan karena keadaan mereka yang menerima. Baca ayat dain ayat tentang hutang pada surat Al-Baqarah ayat 282. Perbedaan dari segi tema Sebagian besar surat Makkiyah bertemakan pengokohan tauhid dan aqidah yang benar, khususnya berkaitan dengan tauhid uluhiyah dan penetapan iman kepada Hari Kebangkitan karena kebanyakan yang diajak bicara mengingkari hal itu. Sedangkan sebagian besar ayat Madaniyyah berisi perincian ibadah-ibadah dan mu’amalah karena keadaan manusia waktu itu jiwanya telah kokoh dengan tauhid dan aqidah yang benar, sehingga membutuhkan perincian tentang berbagai ibadah dan mu’amalah. Dalam ayat Madaniyyah banyak disebutkan tentang jihad, hukum-hukumnya dan keadaan orang-orang munafiq karena keadaan yang menuntut demikian dimana pada masa tersebut telah disyari’atkan jihad dan mulai bermunculan orang-orang munafiq. Berbeda dengan isi ayat Makkiyah. Faedah Mengetahui Surat Madaniyyah dan Makkiyyah Mengetahui surat Madaniyyah dan Makiyah merupakan salah satu bidang ilmu Al-Qur’an yang penting karena di dalamnya terdapat beberapa manfaat 1- Bukti ketinggian bahasa Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an Allah Azza wa Jalla mengajak bicara setiap kaum sesuai keadaan mereka baik dengan penyampaian yang keras maupun lembut. 2- Tampaknya hikmah pembuatan syari’at ini. Hal tersebut sangat nyata dimana Al-Qur’an turun secara berangsur-angsur dan bertahap sesuai keadaan umat pada masa itu dan kesiapan mereka di dalam menerima dan melaksanakan syari’at yang diturunkan. 3- Pendidikan terhadap para da’i di jalan Allah Azza wa Jalla dan pengarahan bagi mereka agar mengikuti metode Al-Qur’an dalam tata cara penyampaian dan pemilihan tema yakni memulai dari perkara yang paling penting serta menggunakan kekerasan dan kelembutan sesuai tempatnya. 4- Pembeda antara nasikh hukum yang menghapus dengan mansukh hukum yang dihapus. Seandainya terdapat dua ayat yaitu Madaniyyah dan Makiyah yang keduanya memenuhi syarat -syarat naskh penghapusan maka ayat Madaniyyah tersebut menjadi nasikh bagi ayat Makiyah karena ayat Madaniyyah datang belakangan setelah ayat ini daftar 114 surah dalam Al-Qur’an berdasarkan tempat turunnya; Mekkah dan Madinah. Dalam ulumul Quran, salah satu materi penting yang ada di dalamnya adalah salah satunya tentang bab Makiyah dan Madaniyah. Dalam al-Quran, ada dua jenis surah dilihat dari tempat atau periode turunnya. Yaitu Surah Madaniyah dan Surah Makiyah. A. Pengertian Makkiyah dan MadaniyahSebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa surah-surah yang terdapat di dalam Alquran terbagi menjadi dua bagian, yaitu surat-surat makkiyah dan surat-surat madaniyah. Dalam studi ilmu Alquran, ilmu makkiyah dan madaniyah merupakan bidang kajian yang berupaya untuk membedakan masa penting turunnya al-Alquran baik dari segi isi maupun struktur surah al-Quran. Adapun para ulama berbeda pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan makkiyah dan madaniyah itu sendiri, terlebih dalam hal mengenai batasan antara mana saja yang termasuk surah makkiyah dan mana yang termasuk surah kita mendasarkan pengertian Makiyah dan Madaniyah pada tempat turunnya ayat, maka pengertian makkiyah adalah ayat-ayat al-Alquran yang turun di Makkah dan daerah-daerah di sekitarnya Mina, Arafah, Hudaibiyah, dll., baik waktu turunnya sebelum Nabi Saw. melakukan hijrah maupun sesudah surah-surah madaniyah adalah ayat-ayat alAlquran yang turunnya di Madinah atau sekitarnya Badar, Sal’, Uhud, dll., baik waktu turunnya sebelum Nabi Muhammad Saw. berhijrah atau pendapat pertama ini, kita tahu bahwasanya al-Quran yang turun dalam rentang waktu 23 tahun tersebut dibagi menjadi Makiyah dan Madaniyah berdasarkan tempat pengertian dari sebagian ulama lain, makkiyah adalah ayat yang turun sebelum Nabi Muhammad Saw. hijrah, sedangkan madaniyah adalah ayat yang turun kepada nabi Muhammad saw. setelah Nabi berhijrah. Pendapat ini cukup memiliki banyak pendukung, baik dari mayoritas ulama klasik, modern, maupun ulama ini berarti, dimanapun tempat turunnya surah atau ayat al-Quran itu, jika turun sebelum nabi Hijrah maka disebut dengan surah Makiyah dan apabila sesudah nabi Hijrah disebut dengan Madaniah, meskipun turunnya al-Quran itu ada di Mekah saat fathul Mekah dari karakteristik atau tanda-tanda dari Makiyah dan Madaniyah itu, maka pengertian Makkiyah juga dapat dimaknai sebagai ayat-ayat yang arah perintah disebutkan kepada penduduk Kota Makkah, sedangkan madaniyah adalah ayat-ayat yang khitabnya atau arah perintah ditunjukkan kepada penduduk kota Madinah dengan menggunakan panggilan يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ wahai orang-orang yang beriman. Dalam pandangan ini, rumusan makkiyah dan madaniyah menjadi lebih simpel dan lebih mudah dimengerti dan dikenali karena kita hanya tinggal melihat pada kriteria panggilan nida’ yang khas dari keduanya tersebut. Namun, pendapat ini masih memiliki kejanggalan karena beberapa hal diantaranya1, Pengertian itu memiliki rumusan yang tidak dapat dijadikan ketentuan karena tidak mencakup seluruh ayat Alquran. Dari 6236 ayat dalam alAlquran, hanya ada 511 ayat yang dimulai dengan panggilan nida’, yang artinya tidak semua ayat al-Quran berisi panggilan nida'.2, Hal yang paling penting adalah, tidak semua ayat al-Quran yang diawali dengan wahai manusia atau ya ayyuhannas itu adalah ayat Makiyah., misalnya pada surat al-Baqarah 21 dan anNisa 1 diawali dengan nida’ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ namun bukan termasuk surat juga pendapat yang terakhir yang mana pendapat ini lebih merujuk pada isi ayat al-Alquran. Rumusan dari pendapat ini adalah, jika ayat-ayat atau surat tersebut memuat cerita umat dan para Nabi terdahulu maka surah tersebut disebut dengan surah makkiyah, sedangkan apabila ayat atau surat itu berisi tentang hukum hudud, faraid, dan sebagainya maka disebut dengan Cara dan Dasar Penetapan Makkiyah dan MadaniyahUntuk mengenal idan menetapkan apakah sebuah surah itu makiyah atau madaniyah, kita bisa merujuk pada rumusan yang ada di dalam kitab al-Burhan fi Ulumil Quran. Disana diuraikan bahwa ada dua cara untuk mengenali ayat dan surat yang termasuk kategori makkiyah dan madaniyah, yaitu cara sima’iy dan qiyasiy. Adapun pengenalan cara sima’iy adalah pengetahuan ayat dan surat makkiyah dan madaniyah yang diperoleh berdasarkan riwayat. Sedangkan pengenalan cara qiyasiy adalah pengetahuan ayat dan surat makkiyah dan madaniyah berdasarkan kriterianya yang menonjol tersebut, antara lain; melalui ciri khitabnya, kandungannya, redaksi dan uslubnya, dan cara qiyasiy, ada dua pijakan yang dijadikan acuan yakni As-Suyuthi, al-Itqan fi Ulum Al-Alquran1. Dasar aghlabiyah mayoritasSuatu surat bila mayoritas ayat-ayatnya adalah makkiyah, surat tersebut disebut makkiyah. Demikian juga sebaliknya, jika mayoritas ayat-ayatnya adalah madaniyah, surat tersebut disebut Dasar tabi’iyahSuatu surat jika didahului dengan ayat-ayat yang turun di Makkah sebelum hijrah, surat tersebut disebut makkiyah. Demikian juga sebaliknya, jika didahului dengan ayat-ayat yang turun di Madinah sesudah hijrah, surat tersebut disebut Karakteristik Makkiyah dan MadaniyahDalam sejarah penurunan Alquran dikenal dua periode yang mana masing-masing dari periode atau masa itu memiliki ciri tersendiri yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dua periode itu adalah periode makkiyah dan madaniyah sebagaimana sudah kita bahas sebelumnya. Ayat-ayat yang diturunkan pada pereode makkiyah hampir seluruhnya berisi tentang persoalan-persoalan akidah yang pada umumnya membicarakan tentang orang-orang musyrik, memuat banyak ibarat dan perumpamaan al-’ibrah wa al-amtsal, serta mengarahkan mereka kepada perubahan pola pikir dari peninggalam nenek moyang mereka berupa adat atau kebiasaan yang buruk dan bertentangan dengan ayat-ayat yang diturunkan pada pereode madaniyah pada umumnya pembicaraan mengarah kepada pembentukan dan pembinaan kehidupan sosial sehingga ayat-ayatnya dominan berkaitan dengan persoalan-persoalan hukum dalam hubungan sosial kemasyarakatan, seperti hukum kekeluargaan atau akhwalusysyahsiyah dan hubungan antara orang Islam dan nonIslam. Ciri-ciri Surah MakiyahKita bisa melihat secara lebih terperinci tentang karakteristik surat-surat makkiyah seperti ciri-ciri berikut inia. Di dalam ayat tersebut berisi Nida atau panggilan يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ karena sasarannya adalah umum, yaitu orang-orang yang masih belum di dalam ayat itu terdapat lafal “kalla” Adapun di dalam seluruh alAlquran, lafal kalla disebutkan sebanyak 33 kali dalam 25 surahc. di dalamnya terdapat ayat-ayat sajdah atau ayat-ayat yang berisi tentang Dalam ayat itu diawali dengan huruf-huruf tahajji atau huruf hijaiyah seperti ف dan ق e. Di dalam ayat dijelaskan kisah para nabi dan umat-umat terdahuluf. di dalamnya terdapat cerita tentang kemusyrikan yang mana tujuannya adalah supaya manusia segera beriman kepada Allah di dalam ayat dijelaskan tentang keterangan adat istiadat orang kafir, orang musyrik, orang yang suka mencuri, merampok, membunuh, mengubur hidup-hidup anak perempuan, dan sebagainyah. Selaras seperti pada poin sebelumnya, isinya memberi penekanan masalah tauhid atau akidahi. kebanyakan ayat dan suratnya pendek seperti yang terdapat dalam surah-surah terakhir dalam urutan Surah MadaniyahAdapun surat madaniyah, memiliki ciri-ciri sebagai berikuta. Berisi Nida يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟b. memuat hukum pidana hudud dalam al-Baqarah, an-Nisa’, al-Maidah, ash-Shura, dan pada ayatayat lainc. memuat hukum fara’id al-Baqarah, an-Nisa’, al-Maidahd. berisi izin jihad fi sabilillah al-Baqarah, al-Anfal, at-Taubah, al-Hajje. berisi keterangan tentang karakter orang-orang munafiq kecuali al-Ankabut dalam an-Nisa, al-Anfal, at-Taubah, al-Ahzab, al-Fath, al-Hadid, al-Munafiqun, at-Tahrimf. berisi hukum ibadah al-Baqarah, al-Imran, an-Nisa’, al-Maidah, al-Anfal, at-Taubah, al-Hajj, an-Nur, dllg. berisi hukum muamalah seperti jual beli, sewa-menyewa, gadai, utang-piutang, dan sebagainya al-Baqarah, al-Imran, an-Nisa’, al-Maidah, dllh. berisi hukum munakahat, baik mengenai nikah cerai rujuk, hadanah al-Baqarah, al-Imran, an-Nisa’, al-Maidah, dlli. berisi hukum kemasyarakatan, kenegaraan, seperti permusyawaratan, kedisiplinan, kepemimpinan, pendidikan, pergaulan dan sebagainya al-Baqarah, al-Imran, al-Maidah, al-Anfal, at-Taubah, alHujurat, dan sebagainyaj. berisi dakwah kepada pemeluk Yahudi dan Nasrani alBaqarah, al-Imran, al-Fath, al-Hujurat, dan sebagainyak. kebanyakan ayat dan suratnya karakteristik yang diuraikan di atas merupakan karakteristik yang menonjol saja. Demikian juga terkait kriteria isi, juga tidak pasti. Selama ini menurut Nasr Hamid Abu Zaid kriteria itu berdasarkan hasil hipotesis dan belum final, tetapi kriteria waktu harus tetap dipertimbangkan secara bersamaan dengan kriteria teks itu sendiri, baik dari sisi isi, maupun dari sisi informasi tentang pengertian dan definisi mengenai surah Makiyah dan Madaniyah berikut dasar penetapan dan karakteristik dari surah makiyah dan madaniyah tersebut. Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua amin ya Rabbal Alamin. Al-Qur'an merupakan kitab suci umat Islam yang jadi pedoman hidup bagi manusia untuk hidup di dunia. Ayat-ayat Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yang kemudian disebarkan ke umatnya. Al-Quran diturunkan kepada Nabi SAW secara berangsur-angsur kurang lebih selama 23 tahun. Secara umum, Al-Qur'an diturunkan di dua kota yaitu kota Mekkah dan kota Madinah. baca juga pengertian Al-Qur'an Para ulama kemudian membedakan surat dalam Al-Qur'an menjadi dua, yaitu surat yang masuk golongan surat Makkiyah serta surat yang masuk dalam golongan surat Madaniyah. Istilah Makkiyah diambil dari kata Mekkah, merujuk pada kota Mekkah. Sedangkan istilah Madaniyah diambil dari kata Madinah, merujuk pada kota Medinah. Secara umum surat Makkiyah diturunkan sebelum Rasulullah SAW hijrah, sedangkan surat Madaniyah diturunkan sesuah Rasulullah SAW hijrah. Namun kedua golongan itu tidak hanya dibedakan dari waktu turunnya ayat saja. Ada beberapa perbedaan mencolok antara surat yang masuk kategori Makkiyah dan Madaniyah, mulai dari isi kandungan ayat hingga gaya bahasa yang digunakan. Terdapat ilmu Makki dan ilmu Madani yang digunakan untuk membahas bagian-bagian dari Al-Qur'an itu sendiri, mulai dari makna, tema ayat hingga kalimat yang digunakan. Berikut akan ditampilkan info Islami mengenai pengertian Makkiyah dan Madaniyah beserta ciri-cirinya dan perbedannya didasarkan pada bebarapa aspek. Pengertian Makkiyah dan Madaniyah Surat Makkiyah Surat Makkiyah merupakan surat yang ayat-ayatnya diturunkan kepada Rasulullah SAW sebelum hijrah ke Madinah atau di kota Mekkah. Surat yang termasuk dalam kategori Makkiyah diturunkan selama 12 tahun 5 bulan 13 hari, dimulai pada 17 Ramadhan saat Nabi Muhammad berusia 40 tahun. Biasanya surat Makkiyah ayatnya termasuk pendek sehingga umumnya surat pendek Al-Qur'an juz 30 tergolong surat Makkiyah. Ciri Ciri Surat Makkiyah Ayat-ayat pada surah Makkiyah tergolong pendek Gaya bahasa dan kalimat dalam ayat surat Makkiyah cenderung kuat dan keras. Susunan ayat pada surat Makkiyah jelas Umumnya akhir ayat surat Makkiyah menggunakan sajak Surat Makkiyah mengandung kata 'Ya ayyuhan nas' Banyak mengajarkan ajaran tauhid dan akidah serta perintah dan beribadah pada Allah SWT Banyak membahas mengenai hari kiamat, hari kebangkitan dan hari pembalasan beserta gambar surga dan neraka. Banyak bercerita tentang Nabi dan umat-umat terdahulu Mengandung dasar umum bagi perundang-undangan dan akhlak mulia dalam suatu masyarakat. Surat Madaniyah Surat madaniyah merupakan surat yang ayat-ayatnya diturunkan kepada Rasulullah SAW sesudah hijrah ke Madinah atau diturunkan di kota Madinah. Sebuah surat bisa saja sebagian ayatnya termasuk dalam kategori Madaniyah dan sebagian lain masuk dalam kategori Makkiyah. Umumnya ayat pada surat Madaniyah termasuk agak panjang. Ciri Ciri Surat Madaniyah Ayat-ayat pada surah Madaniyah tergolong panjang Gaya bahasa dan kalimat dalam ayat surat Makkiyah cenderung agak lembut. Surat Madaniyah mengandung kata 'Ya ayuhhal ladzina amanu' Tiap surat Madaniyah berisi tentang kewajiban. Banyak mengandung tentang penjelasan ibadah, muamalah, warisan, jihad dan hukum perundang-undangan. Banyak mengandung seruan pada ahli kitab dari Yahudi dan Nasrani untuk masuk Islam dan penjelasan mengenai penyimpangan terhadap kitab-kitab Allah. Perbedaan Surat Makkiyah dan Madaniyah Perbedaan waktu diturunkannya ayat Surah Makkiyah diturunkan sebelum Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, sedangkan surah Madaniyah diturunkan setelah Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Perbedaan tempat diturunkannya ayat Surat Makkiyah umumnya diturunkan di kota Mekkah yang meliputi Mina, Arafah dan Hudaybiyah, sedangkan surat Madaniyah umumnya diturunkan di kota Madinah meliputi Badar dan Uhud. Perbedaan jumlah ayat Surat Makkiyah umumnya memiliki jumlah ayat yang cenderung pendek, sedangkan surat Madaniyah umumnya memiliki jumlah ayat yang cenderung agak panjang. Perbedaan tema surat Surat Makkiyah umumnya berisi tentang tauhid dan akidah, sedangkan surat Madaniyah umumnya berisi tentang penjelasan ibadah dan muamalah. Perbedaan gaya bahasa Ayat-ayat pada surat Makkiyah umumnya menggunakan kalimat yang kuat dan keras, sedangkan ayat-ayat pada surat Madaniyah umumnya menggunakan kalimat yang agak lembut dan mudah dicerna. Perbedaan seruan yang disampaikan Surat Makkiyah umumnya ditujukan pada penduduk kota Mekkah, sedangkan surat Madaniyah umumnya diturunkan pada penduduk kota Madinah. Itulah info Islami mengenai pengertian, ciri-ciri serta perbedaan Makkiyah dan Madaniyah yang didasarkan pada beberapa aspek mulai dari waktu dan tempat diturunkannya ayat, jumlah ayat, gaya bahasa hingga tema yang dibahas. Sekian info kali ini, mohon maaf jika ada kesalahan. Semoga bisa bermanfaat bagi kaum muslim pembaca. 100% found this document useful 1 vote1K views16 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 1 vote1K views16 pagesMakalah - Ayat MAkiyah Dan MadaniyahJump to Page You are on page 1of 16 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 14 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

makalah ayat makiyah dan madaniyah